Senin, 20 Maret 2023

5 PERAWATAN KHUSUS ALAT BERAT

5 PERAWATAN KHUSUS ALAT BERAT


5 PERAWATAN KHUSUS ALAT BERAT

 
 1. Corrective Maintenance
 
    Adalah suatu upaya pemeliharaan dilakukan setelah komponen atau alat telah mengalami kerusakan. Dalam hal ini akan berakibat pada pekerjaan perawatan yang memerlukan waktu cukup lama karena tidak adanya persiapan, contoh : Persiapan Manpower, Persiapan Parts, Persiapan Tool dan Sarana.

Contoh lainya seperti kasus sebagai berikut :
Hydraulic Pump mengalami kerusakan. Ketika mengalami kerusakan, tentunya part pengganti belum tentu ada di vendor terdekat, sehingga harus menunggu part baik assembly ataupun R&l tersedia untuk melakukan perbaikan atau penggantian. hal ini tentu saja membuat downtime menjadi sangat lama. Yang pada akhirnya mempengaruhi produktivitas alat. Tools yang digunakan saat melakukan remove ataupun install mungkin saja diperlukan yang berjenis special tools, dimana belum tentu ada di workshop. Hal ini juga membuat downtime menjadi lebih lama.
 

2. Preventive Maintenance

    Adalah suatu upaya pemeliharaan dilakuakan sebelum alat atau komponen mengalami kerusakan.Preventive ini sering dikaitkan degan perbaikan yang bersifat penggantian dan perbaikan sebelum waktunya. 

Misal : Program midlife, program Re-seal, Program Overhaul Komponen dll. Penentuan usia komponen disepakati sebelurnnya hingga HM tertentu untuk dilakukan perbaikan atau penggantian. Sehingga usia komponen dengan HM tertentu tersebut dapat bervariasi sesuai dengan load faktor yang dterima alat ataupun komponen. Sehingga bisa saja terjadi kerusakan komponen terjadi sebelum HM yang ditetapkan atau komponen masih baik tetapi harus dilakukan penggantian.

Contoh :

Periodic Service

Hydraulic Pump ditetapkan dilakukan penggantian pada usia 16.000 HM

3. Predective Maintenance

    Adalah suatu usaha pemeliharaan yang dilakukan sesuai dengan kondisi actual performance dan memaksimalkan usia komponen atau alat sesuai dengan beban kerja yang diterima.

    Tool yang mendukung Predictive Maintenance untuk memaksimalkan usia alat atau komponen sehingga dapat diketahui langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan.

a. PPM (Program Pemeriksaan Mesin)

    adalah program yang dilakukan untuk memeriksa sistem yang bekerja pada alat atau komponen dengan menggunakan tool special/ khusus baik yang bersifat perangkat keras ataupun perangkat lunal dimana pelaksanaan dilakukan secara berkala mulai dari 0 HM hingga alat tidak digunakan kembali. sehingga jika ada temuan hal yang berpotensi mengalami kerusakan dimasa akan datang dapat kita segera persiapakan perbaikan maupun penggantian parts yang akan dibutuhkan. 

b. PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)

 adalah program pemeriksaan dilakukan untuk memeriksa jikalau ada deviasi dengan  cara mengukur tingkat keausan undercarriage sehingga dapat kita ketahui/ persiapkan kapan komponen UC tersebut akan diganti.

c. PAP (Program Analisa Pelumas)

    Adalah kegiatan yang dilakukan degan mengambil sample pada oli seperti oli mesin, transmisi, hydraulic, dan hal yang berhubungan dengan pelumasan itu harus diambil sample olinya.

4. Strainer / Filter monitor

    Adalah Kegiatan dilakukan dengan mengambil gambar kondisi terkini banyaknya geram atau parts lainnya yang tersangkut di strainer atau filter.Kegiatan ini dilakukan secara periodic, sehingga dapat diketahui kondisi terkini keausan pada komponen.

5. Powder at Magnetic Plug Monitor.

    Adalah kegiataan yang dilakukankan dengan cara rnengambil gambar kondisi terkini  banyaknya bubuk logam yang menempel pada magnetic drain plug. Dimana dilakukan secara  periodic dan disimpan dalam database unit. Setiap pengukuran & hasilnya menyesuaikan standard pada shop manual. Apabila didapat hasil pengukuran tidak sesuai dengan shop manual maka ini disebut dengan deviasi atau penyimpangan. Deviasi tidak boleh berlanjut terus-menerus selama unit operasi, karena hal ini akan mengakibatkan timbulnya fata fracture pada komponen manusia ataupun lingkungan. Deviasi juga dapat dijadikan sumber informasi turunnya performance component sehingga memudahkan dalam proses analisa kerusakan normal/tidak suatu component. Diharapkan inspector yang melakukan inspeksi pada machine mengetahui dasar prinsip kerja machine & component yang dilakukan inspeksi. Tujuannya agardapat mengetahui gejala kerusakan lebih dini. Setiap pengukuran/measurement di component system dilaksanakan setelah mencapai suhu kerjanya dan telah dilakukan penggantian parts yang bersifat periodic (misa, fuel filter & engine oil filter) agar didapat performance yang relative sama pada saat unit bekerja dan meminimize terjadinya kesalahan dalam melakukan kesimpulan hasil analisa serta pengambilan keputusan. 

5 PERAWATAN KHUSUS ALAT BERAT
4/ 5
Oleh
Load comments